Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan anak, untuk itu orang tua dituntut harus mempunyai pengetahuan lebih menyangkaut kesehatan sang buah hati. Selain itu pemerintah bersama dengan penyuluh kesehatan anak juga diharapkan peran strategisnya dalam membentuk pola pikir sehat orang tua dalam bidang kesehatan anak. Selama ini minimnya pengetahuan orang tua terhadap cara tepat dalam pengembangan pertumbuhan anak, sehingga membuat angka penyakit anak, khususnya balita di Indonesia kian memprihatinkan. Hal tersebut terungkap dalam Seminar Awam, Tumbuh Kembang Anak yang dilaksanakan oleh Eka Hospital, Sabtu (6/2/2010) di auditorium Eka Hospital lantai 8, Pekanbaru. Hadir dalam kesempatan tersebut sebanyak 200 orang tua dari siswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar yang ada di Pekanbaru.
Pembicara dalam seminar tersebut, antara lain Dr Yasri Dalfi Yaunin, SpA, Dr Surya Utama, SpM, Dr Lina Kamarga Sps, dan Drg Irma Tarmizi. Keempat dokter ini merupakan dokter spesialis yang memang bertugas di Eka Hospital, Pekanbaru. Dr Yasri Dalfi Yaunin, SpA, yang mengawali materi tersebut membahas masalah perkembangan motorik pada bayi dan anak. Tahapan perkembangan anak langsung dijelaskan secara mendetail, mulai dari pengembangan motorik kasar, halus hingga tahap kemandirian. Selain itu ia juga menjelaskan proses stimulasi perkembangan motorik normal pada bayi dan anak. Sementara itu pembicara kedua, Dr Surya Utama, SpM membahas masalah peran panca indra dalam tubuh manusia yang menurutnya juga membutuhkan perhatian sejak dini. “Perlu deteksi dini kelainan mata pada anak sedini mungkin untuk menghindari buruknya penglihatan. Pemeriksaan mata anak usia prasekolah dan sekolah perlu dilakukan agar angka Ablyopia dapat dikurangi,” terangnya.
Sementara itu yang tidak kalah menarik dalam seminar ini, Dr Lina Kamarga Sps menjelaskan tentang tahap-tahap dalam penanggulangan anak yang mengalami kejang demam. “Orang tua sering mencemaskan adanya keterkaitan antara kejang demam anak dengan kerusakan otak. Masalah ini tidak ada hubungannya sama sekali, yang terpenting jika anak terkena dampak kejang demam jangan panik dan segera periksakan ke dokter,” paparnya. Ditambahkannya, kalau kejang demam biasa ditemukan pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun akibat panas badan hingga 38 derajat celcius. Sedangkan Drg Irma Tarmizi yang terakhir kali menyampikan materinya menjelaskan masalah kesehatan gigi, menurutnya masalah gigi berlubang dapat dicegah dengan membatasi konsumsi makanan manis dan lengket. Selain itu, pemeliharaan kebersihan mulut secara rutin serta kontrol gigi setiap enam bulan sekali adalah langkah tepat dalam pencegahan gigi berlubang. Sementara itu di tempat terpisah, Publik Relation Eka Hospital, Silvia Kitty Simanungkalit kepada riaubisnis.com, menjelaskan dengan diadakannya program ini diharapkan orang tua semakin paham akan pentingnya kesehatan anak dan hal ini bisa menghindarkan anak dari penyakit yang bisa menyerangnya. “Peran orang tua serta lingkungan sekitar sangat berhubungan erat dengan tingkat kesehatan si anak. Jika pola hidup sehat ini diterapkan secara baik, kita tidak perlu khawatir lagi akan penyakit-penyakit yang dapat menganggu perkembangan pertumbuhan anak,” pungkasnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar